Matahari yang siang itu sedang bersemangat untuk memancarkan panasnya, sukses membuat aku mengerutkan dahi, menahan agar sinarnya tidak langsung menerobos mataku. Mungkin, satu satunya hiburan di siang ini adalah kamera yang sengaja aku bawa untuk mengabadikan momen momen yang nantinya mungkin tidak akan aku rasakan lagi ketika duduk di bangku perkuliahan. Aku harus memanfaatkan waktu selama 3 minggu ini untuk menambah gambar gambar yang nantinya pasti akan membuatku rindu akan suasana seperti ini. Ketika lensa kamera aku arahkan ke Lapangan, tidak sengaja aku menangkap senyum hangat itu, senyum yang selalu aku nikmati selama 2 tahun terakhir ini, senyum yang membuat aku kagum terhadap sosok pemiliknya yang ramah, tanpa buang waktu tombol shutter aku tekan berulang-ulang hingga sosok itu sedikit demi sedikit datang mendekati arah dimana aku duduk. Ketika sadar, Dia sudah berada di sampingku, dengan tergesa gesa aku langsung mematikan kamera yang tadi memotret objek yang paling aku senangi itu.
Entah berapa banyak foto yang aku simpan di dalam folder-folder rahasia agar tidak ada satu orang pun mengetahuinya, termasuk ketika Kamu berfoto bersama salah satu sahabatku, dan dengan sengaja aku mengarahkan lensa hanya tertuju pada wajahmu yang memasang senyum manis.
Tidak ada satu orang pun yang tau kalau aku menganggumi seyumnya, termasuk sahabatku sendiri. Dengan rapi aku menyimpan rahasia ini selama 2 tahun, mungkin memang terdengar dan terlihat konyol tapi memang itu yang aku suka dari kamu. Aku suka ketika setiap pagi kamu menyapaku dengan senyum hangatmu, aku suka ketika kamu memberikan semangat kepadaku dengan senyum ceriamu, aku suka ketika kamu sedang memikirkan hal hal jail dengan senyum licikmu. Yaa... aku suka semuanya, aku suka senyummu, aku suka sikapmu, aku suka tutur bicaramu, aku suka semangatmu dan aku suka kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar